Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

Balada Raskin

Siang terik di kaki Pegunungan Sewu tanah-tanah gerang karena hujan tak kunjung datang. Tak hanya tanah saja yang merekah, pohon jati juga meranggas serasa enggan mengulas senyum. Tiada bosan matahari menyengat bumi kars Pegunungan Sewu selama lima bulan ini. Walau begitu para petani masih rela berjalan tanpa alas kaki, membawa caping dan karung seadanya untuk mencari pakan bagi ternak mereka. Padahal rumput-rumput di gunung kars sudah mengering tiada memberi gizi bagi kambing para petani. Maka di siang inilah aku berdiri menatap gersang yang tak pasti. Awan cerah memang tak mampu mengulum senyum bagi bapak dan ibu yang hadir di depanku. Mereka bergeliat menantang kerja di ladang yang tak kunjung dilakukan. Namun apa daya, hawa masih panas karena musim labuh tak segera tuntas. "Niki sampun gawe lalahan, nunggu jawah nembe ngawu-awu, (Ini sudah menyiapkan tanah di ladang, menunggu hujan baru nanti menyebar bibit,) ” ungkap salah satu petani. Walau ladang telah disiapkan dan p