Duduk seorang mahasiswa di beranda universitas
Membawa ijazah yang dikempitnya puas
Ia termenung melihat mobil berjajar luas
Apa semua kawannya bermobil?
Sengit, dia tertawa, tidak harus kaya bila kredit murah di depan mata
Orang berlarian, berfoto dan membayangkan meja kerja di masa depan
Berkacak pinggang, senyum genit dengan sanggul menor lalu berfoto ria
Berjalan dengan sepatu tinggi yang mungkin bukan merk imitasi saja
Berbaju rapi bak model sedang bergaya
Ah enaknya,
Dibayangkan masa depan dengan otak kacangan
Ingin jadi pegawai karena tunjangan
Dicarinya lowongan menurut kebutuhan
Jadi mapan saja yang dipikirkan
Tanggungjawab mah bukan urusan
Lupa saja kalau disampingnya bayi busung kelaparan
Susu si ibu tak keluar karena kurang makan
Lupa saja kalau bermeter-meter dia berjalan
Orang mengais sampah di kolong-kolong jembatan
Ah mudah saja, cukup bilang kasihan dan beri recehan
Ngajapain belajar?
Kan mau dapat jabatan
Makin tinggi pendidikan, makin tebal dompetnya
Lupa pada kewarasan intelektual
Logika mah bukan urusan
Jangan pikir berat-berat,
Hidup itu hitam-putih, ada nasib buruk dan baik
Otak kacangan cuma bisa ngomong serampangan
Lupa persoalan struktural
Jadi miskin dianggapnya buatan Tuhan
Ah kasihan
Ngapain belajar?
Itu tadi lho biar bisa ngemplang duit APBN
Itu tadi lho biar nyicipi bantuan negara digdaya
Itu tadi lho biar dipercaya perusahaan-perusahaan
Itu tadi lho biar bisa jadi mafia-mafia b*****t
Ngapain belajar?
Oslo, 22 September 2013
Membawa ijazah yang dikempitnya puas
Ia termenung melihat mobil berjajar luas
Apa semua kawannya bermobil?
Sengit, dia tertawa, tidak harus kaya bila kredit murah di depan mata
Orang berlarian, berfoto dan membayangkan meja kerja di masa depan
Berkacak pinggang, senyum genit dengan sanggul menor lalu berfoto ria
Berjalan dengan sepatu tinggi yang mungkin bukan merk imitasi saja
Berbaju rapi bak model sedang bergaya
Ah enaknya,
Dibayangkan masa depan dengan otak kacangan
Ingin jadi pegawai karena tunjangan
Dicarinya lowongan menurut kebutuhan
Jadi mapan saja yang dipikirkan
Tanggungjawab mah bukan urusan
Lupa saja kalau disampingnya bayi busung kelaparan
Susu si ibu tak keluar karena kurang makan
Lupa saja kalau bermeter-meter dia berjalan
Orang mengais sampah di kolong-kolong jembatan
Ah mudah saja, cukup bilang kasihan dan beri recehan
Ngajapain belajar?
Kan mau dapat jabatan
Makin tinggi pendidikan, makin tebal dompetnya
Lupa pada kewarasan intelektual
Logika mah bukan urusan
Jangan pikir berat-berat,
Hidup itu hitam-putih, ada nasib buruk dan baik
Otak kacangan cuma bisa ngomong serampangan
Lupa persoalan struktural
Jadi miskin dianggapnya buatan Tuhan
Ah kasihan
Ngapain belajar?
Itu tadi lho biar bisa ngemplang duit APBN
Itu tadi lho biar nyicipi bantuan negara digdaya
Itu tadi lho biar dipercaya perusahaan-perusahaan
Itu tadi lho biar bisa jadi mafia-mafia b*****t
Ngapain belajar?
Oslo, 22 September 2013
Komentar
Posting Komentar